Bank Central Asia: Transformasi Menjadi Raksasa Perbankan Indonesia

Senin, 17 Februari 2025 | 16:28:09 WIB
Bank Central Asia: Transformasi Menjadi Raksasa Perbankan Indonesia

Jakarta – Bank Central Asia (BCA) telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu institusi perbankan terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Didirikan pada 21 Februari 1957 oleh keluarga Sumarno, BCA memulai perjalanannya dengan nama "Bank Central Asia". Seiring berjalannya waktu, bank ini berkembang menjadi jantung inovasi layanan perbankan modern di Indonesia. Saat ini, BCA terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BBCA. Mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Dwimuria Investama Andalan, yang dikendalikan oleh keluarga Hartono, sementara sisanya dimiliki oleh publik, Senin, 17 Februari 2025.

Sebagai bank swasta dengan nilai aset terbesar di Tanah Air, BCA memiliki sejarah panjang yang kaya dengan inovasi dan transformasi. Perjalanan evolusi BCA dimulai pada tahun 1955 dengan mendirikan NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory. Pada tahun 1957, BCA membuka kantor utama di Jakarta dan secara resmi berganti nama menjadi PT Bank Central Asia (BCA) pada tahun 1970-an. Transformasi ini mengukuhkannya sebagai Bank Devisa untuk transaksi keuangan dalam mata uang asing. Dalam beberapa dekade, BCA memperluas jaringan secara masif dengan mendirikan banyak kantor cabang dan mengembangkan produk serta layanan keuangan yang lebih beragam, dibantu oleh kemajuan teknologi informasi.

Sebagai bagian dari transformasi digital, BCA menerapkan sistem online untuk mengintegrasikan seluruh jaringan kantor cabang. Inovasi ini juga dimanfaatkan untuk meluncurkan produk perbankan seperti Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA, yang memberikan solusi perbankan efisien dan nyaman bagi nasabah.

BCA tidak berhenti berinovasi. Di tahun 1990-an, bank ini memperkenalkan layanan ATM yang memperluas akses nasabah terhadap layanan perbankan. “Pada masa itu, kami berusaha untuk memberikan layanan yang lebih praktis dan nyaman. ATM menjadi salah satu inovasi penting kami," ujar seorang pejabat senior BCA, sesuai informasi dari situs resminya. BCA juga menjalin kemitraan strategis dengan institusi terkemuka seperti PT Telkom untuk memungkinkan pembayaran telepon langsung melalui ATM BCA dan Citibank untuk mempermudah pembayaran tagihan kartu kredit.

Namun, perjalanan BCA tidak selalu mulus. Krisis moneter tahun 1998 menimbulkan tekanan besar, yang menyebabkan bank rush, dimana banyak nasabah secara massal menarik dana mereka. BCA kemudian diambil alih oleh negara sebagai bagian dari pemulihan sektor perbankan. Proses rekapitalisasi dan restrukturisasi dilakukan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), di mana pemerintah menguasai mayoritas saham BCA hingga 92,8%. Program ini berhasil menstabilkan keuangan dan operasional BCA melalui penerbitan Obligasi Pemerintah.

Memasuki awal 2000-an, BCA semakin memperkokoh posisinya dengan memperkenalkan perbankan elektronik, menandai dimulainya fitur-fitur unggulan seperti Debit BCA, Tunai BCA, internet banking KlikBCA, mobile banking m-BCA, serta EDCBIZZ. Sebagai langkah strategis dalam manajemen risiko, BCA juga membangun Disaster Recovery Center di Singapura.

Ekspansi bisnis BCA meluas ke sektor pembiayaan, terutama kredit kendaraan melalui anak perusahaannya, BCA Finance. Ini memberikan solusi kredit yang lebih mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat. Pada tahun 2001, BPPN melaksanakan divestasi atas saham BCA melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana (IPO), mengurangi kepemilikan saham menjadi 60,3%.

BCA terus berinovasi hingga saat ini. Pada tahun 2007, BCA memimpin pasar dengan meluncurkan produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap dan kartu prabayar Flazz Card, serta layanan Weekend Banking. Inovasi ini memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor perbankan transaksi.

Pada beberapa tahun terakhir, BCA juga mengakuisisi PT Bank Royal Indonesia dan PT Bank Rabobank International Indonesia, meningkatkan kapasitas dan jangkauan pelayanannya. Perjalanan panjang dan transformasi ini mencerminkan tekad BCA untuk terus menjadi pionir dalam inovasi layanan perbankan di Indonesia. "BCA selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi nasabah dengan inovasi layanan yang terus berkembang," demikian ungkap salah satu petinggi BCA.

Dengan sejarah berdiri yang panjang dan komitmen untuk inovasi, BCA terus menunjukkan bahwa mereka adalah pemimpin dalam dunia perbankan Indonesia, siap menghadapi tantangan masa depan dengan strategi yang matang dan terukur.

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB