Apa Itu GDP adalah Jenis, Cara Menghitung, dan Manfaatnya

Rabu, 04 Juni 2025 | 15:59:46 WIB
Apa Itu GDP

JAKARTA - Apa itu GDP? Adapun Gross Domestic Product (GDP) dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Produk Domestik Bruto (PDB).

Ini merupakan indikator yang sangat penting dalam mengukur keadaan perekonomian suatu negara. GDP mencerminkan nilai total dari semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama periode tertentu.

Untuk lebih memahami apa itu GDP, serta manfaat dan cara menghitungnya, mari kita simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini. 

Apa Itu GDP?

Jadi, apa Itu GDP? Badan Pusat Statistik mendefinisikan GDP sebagai indikator yang penting untuk mengetahui kondisi ekonomi sebuah negara pada periode tertentu. 

Pada dasarnya, GDP merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh semua unit usaha di negara tersebut.

Selain itu, GDP juga dapat dihitung berdasarkan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh seluruh unit perekonomian. 

Singkatnya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, GDP adalah salah satu metode untuk mengukur pendapatan nasional.

Jika nilai total barang dan jasa yang dijual oleh produsen domestik ke luar negeri melebihi jumlah barang dan jasa luar negeri yang dibeli oleh konsumen domestik, maka GDP suatu negara cenderung akan meningkat. 

Hal ini menandakan bahwa negara tersebut sedang mengalami surplus perdagangan. Sebaliknya, jika kondisi ini terbalik, maka akan tercipta defisit perdagangan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan GDP negara tersebut.

Jenis-jenis GDP

Gross Domestic Product (GDP) adalah ukuran ekonomi yang memiliki fungsi spesifik dalam menilai kesehatan perekonomian suatu negara. 

Terdapat dua jenis GDP yang sering digunakan, yaitu GDP Nominal dan GDP Riil, yang masing-masing mencerminkan perhitungan atas kondisi perekonomian yang berbeda.

Berikut adalah penjelasan tentang kedua jenis GDP tersebut.

1. GDP Nominal

GDP Nominal mengukur nilai produksi ekonomi dengan menggunakan harga yang berlaku pada saat perhitungan dilakukan. 

Dengan kata lain, penilaian ini tidak memperhitungkan inflasi, yang berarti angka pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi oleh perubahan harga. 

Semua barang dan jasa yang dihitung dalam GDP Nominal dinilai dengan harga yang berlaku di tahun tersebut. 

Biasanya, GDP Nominal digunakan untuk membandingkan output ekonomi dalam kuartal yang berbeda di tahun yang sama.

2. GDP Riil

GDP Riil adalah jenis GDP yang telah disesuaikan dengan inflasi, menggambarkan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh perekonomian suatu negara dalam tahun tertentu. 

Berbeda dengan GDP Nominal, GDP Riil menggunakan harga tetap atau konstan dari tahun ke tahun. 

Pendekatan ini menghilangkan pengaruh inflasi atau deflasi, sehingga hasilnya lebih mencerminkan perubahan nyata dalam produksi, bukan hanya perubahan harga.

Pada dasarnya, meskipun harga barang dan jasa bisa naik, peningkatan GDP tidak selalu mencerminkan kenaikan kuantitas atau kualitas produk yang dihasilkan. 

Tanpa penyesuaian inflasi, kita tidak dapat mengetahui apakah kenaikan GDP disebabkan oleh peningkatan produksi yang sesungguhnya atau hanya kenaikan harga.

Oleh karena itu, GDP Riil sering dianggap lebih akurat untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, karena memungkinkan perbandingan antar tahun yang lebih jelas dan menunjukkan apakah ada pertumbuhan ekonomi yang sesungguhnya.

Cara Menghitung GDP

Ada tiga cara yang umum digunakan untuk menghitung GDP sebuah negara, yaitu melalui pendekatan pengeluaran, produksi, dan pendapatan.

Berikut penjelasan untuk masing-masing metode perhitungan GDP:

1. Menghitung GDP Berdasarkan Pengeluaran

Pada pendekatan ini, GDP dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai kelompok yang terlibat dalam aktivitas ekonomi, seperti bisnis, konsumen, dan pemerintah. 

Pendekatan pengeluaran juga memperhitungkan transaksi ekspor dan impor, karena beberapa barang dan jasa yang dikonsumsi di negara tersebut berasal dari luar negeri, sementara produk lokal dijual ke luar negeri.

Rumus untuk menghitung GDP menggunakan pendekatan pengeluaran adalah sebagai berikut:

GDP = C + I + G + (X - M)

Keterangan:

C = Konsumsi (jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh warga negara)

I = Investasi (pengeluaran modal untuk aset baru yang akan bermanfaat di masa depan)

G = Pengeluaran Pemerintah (termasuk konsumsi dan investasi pemerintah, seperti untuk transportasi, militer, dan infrastruktur)

X - M = Ekspor - Impor (selisih antara barang dan jasa yang diproduksi di negara tersebut dan dijual ke luar negeri, dikurangi dengan impor barang dan jasa oleh konsumen domestik)

2. Menghitung GDP Berdasarkan Pendapatan

Pada pendekatan ini, GDP dihitung berdasarkan total pendapatan yang diterima oleh semua individu di negara tersebut. 

Perhitungan ini mencakup seluruh faktor produksi yang terlibat dalam kegiatan ekonomi, seperti upah tenaga kerja, bunga sebagai pengembalian modal, laba pengusaha, dan sewa tanah.

Metode ini juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti pajak bisnis, pendapatan dari faktor asing, serta depresiasi aset. 

Dengan demikian, perhitungan GDP dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh balas jasa yang diterima oleh faktor produksi sebelum dikurangi pajak.

Rumus untuk menghitung GDP berdasarkan pendapatan adalah sebagai berikut:

GDP = Total Pendapatan Nasional + Pajak Penjualan + Depresiasi + Pendapatan Faktor Asing Neto

Keterangan:

-Total Pendapatan Nasional = Jumlah dari gaji, sewa, dan keuntungan yang diterima dari faktor produksi.

-Pajak Penjualan = Pajak yang dibebankan pemerintah pada barang dan jasa yang dijual.

-Depresiasi = Penurunan nilai aset akibat penggunaan atau usia.

-Pendapatan Faktor Asing Neto = Pendapatan yang diperoleh dari faktor produksi asing, misalnya pendapatan yang diterima perusahaan atau individu asing.

3. Menghitung GDP Berdasarkan Produksi

Pendekatan terakhir untuk menghitung GDP adalah berdasarkan produksi, yang mengacu pada nilai tambah yang dihasilkan selama proses produksi barang atau jasa di suatu negara. 

Perhitungan ini dilakukan dengan menjumlahkan nilai tambah bruto, yang merupakan selisih antara output bruto dan nilai konsumsi antara.

Untuk menghitungnya, pertama-tama tentukan GVA (Gross Value Added) atau nilai tambah bruto dengan rumus:

GVA = Gross Value Output - Value of Intermediate Consumption

Setelah itu, untuk memperoleh GDP berbasis produksi, jumlahkan seluruh GVA yang dihasilkan selama proses produksi barang dan jasa pada periode yang relevan.

Manfaat GDP

GDP memiliki berbagai manfaat penting bagi sebuah negara, di antaranya sebagai berikut.

1. Membantu Membuat Kebijakan

Salah satu manfaat utama GDP adalah membantu pembuatan kebijakan. 

Dengan GDP, pemerintah dan bank sentral dapat menilai apakah ekonomi negara mengalami kontraksi atau pertumbuhan, sehingga mereka bisa segera mengambil langkah kebijakan yang diperlukan. 

GDP juga berguna untuk menganalisis dampak kebijakan fiskal dan moneter, guncangan ekonomi, serta rencana pajak dan pengeluaran negara.

2. Menentukan Kesehatan Ekonomi Sebuah Negara

Manfaat berikutnya adalah untuk menentukan sejauh mana kesehatan ekonomi suatu negara. GDP bisa dijadikan indikator untuk menilai apakah ekonomi suatu negara tumbuh atau tidak. 

Jika GDP terus berkembang selama beberapa kuartal berturut-turut, itu menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi. 

Hal ini menjadi sinyal bagi para ekonom dan pembuat kebijakan untuk mengantisipasi potensi inflasi dan menyesuaikan suku bunga guna menyeimbangkan perekonomian.

3. Membandingkan Sebuah Negara dengan Negara Lain

Selain itu, GDP juga berguna untuk perbandingan antara negara satu dengan negara lainnya. Dengan data GDP, negara-negara dapat diukur dan dibandingkan kinerja ekonominya. 

Sebagai contoh, China memiliki GDP terbesar di dunia selama dua dekade terakhir, namun pada tahun 2018, posisi tersebut digantikan oleh Amerika Serikat yang mencatatkan GDP terbesar di dunia.

Sudah tahu sekarang apa itu GDP? Pada dasarnya, ini sangat penting untuk dipahami, karena GDP memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi ekonomi suatu negara dan membantu dalam pengambilan keputusan kebijakan ekonomi yang tepat.

Terkini

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB