UMKM Indonesia Buktikan Daya Saing Global Lewat Transaksi Business

Rabu, 10 September 2025 | 17:25:19 WIB
UMKM Indonesia Buktikan Daya Saing Global Lewat Transaksi Business

JAKARTA - Perjalanan UMKM Indonesia menembus pasar internasional kian nyata. Melalui kegiatan business matching yang digelar Kementerian Perdagangan RI (Kemendag), para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah mampu mencatatkan hasil transaksi yang membanggakan. Hingga Agustus 2025, nilai transaksi dari ajang business matching tersebut berhasil mencapai US$ 90,90 juta atau setara Rp 1,49 triliun.

Angka ini bukan sekadar catatan nominal, melainkan gambaran nyata kemampuan UMKM Indonesia untuk bersaing di pasar global. Dengan dukungan pendampingan, akses pasar, dan kesempatan bertemu buyer internasional, produk UMKM terbukti mampu menjawab standar tinggi yang berlaku di perdagangan dunia.

Rincian Nilai Transaksi

Hasil pencapaian hingga Agustus 2025 terdiri atas purchase order (PO) senilai US$ 55,95 juta serta potensi transaksi sebesar US$ 34,95 juta. Menurut Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso (Busan), capaian tersebut merupakan hasil kerja keras UMKM sekaligus bukti kepercayaan dunia internasional terhadap kualitas produk Indonesia.

“Hasil transaksi UMKM senilai US$ 90,90 juta hingga Agustus ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata bahwa produk UMKM kita mampu memenuhi kebutuhan dan standar pasar internasional. Hal ini menunjukkan bahwa ketika UMKM diberi akses, pendampingan, dan peluang bertemu buyer global, mereka mampu bersaing sejajar dengan pemain besar,” ujar Mendag Busan.

Secara khusus, pada bulan Agustus 2025 saja, tercatat transaksi senilai US$ 861 ribu dalam bentuk PO. Capaian bulanan ini mempertegas bahwa tren positif terus berlanjut, dan ke depan masih terbuka peluang yang lebih besar.

Aktivitas Business Matching

Selama periode Januari hingga Agustus 2025, Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) telah menyelenggarakan 462 kegiatan business matching. Dari jumlah tersebut, sebanyak 312 sesi berupa presentasi (pitching) UMKM dengan perwakilan perdagangan RI di luar negeri, serta 150 sesi berupa pertemuan langsung dengan buyer internasional.

Kegiatan ini melibatkan 110 UMKM dari berbagai sektor unggulan. Produk yang dipresentasikan meliputi fashion, kerajinan tangan, dekorasi rumah, furnitur, kopi, bambu, rempah-rempah, hingga makanan dan minuman olahan. Variasi produk tersebut membuktikan bahwa UMKM Indonesia memiliki keunggulan yang beragam dan diminati pasar global.

Sinergi dengan Lembaga Pendukung

Direktur Jenderal PEN Kemendag, Fajarini Puntodewi, menegaskan bahwa keberhasilan business matching tidak lepas dari sinergi dengan berbagai pihak. Sebanyak 15 lembaga pembina UMKM turut memberikan dukungan, di antaranya Bank Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Asuransi ASEI Indonesia, Pertamina, dan Bank Jatim.

Selain itu, jaringan Export Center di Surabaya, Batam, dan Balikpapan, serta Dinas Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, juga berperan aktif mendukung pelaksanaan program.

“Capaian ini membuktikan sinergi pemerintah dengan perwakilan perdagangan RI di luar negeri, lembaga pembina UMKM, dan pelaku usaha mampu meningkatkan daya saing UMKM di kancah internasional. Kemendag akan terus memperluas akses pasar dan memperkuat pendampingan agar semakin banyak UMKM siap menembus pasar ekspor,” ujar Puntodewi.

Dukungan dan Pendampingan Berkelanjutan

Kemendag menekankan pentingnya dukungan yang berbasis kebutuhan nyata bagi pelaku usaha. Beberapa hal yang menjadi fokus adalah sertifikasi, logistik, serta akses pembiayaan. Pendampingan yang berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas UMKM secara konsisten.

“Pendampingan yang berkesinambungan akan terus menjadi prioritas kami. Kami berharap, transaksi yang semula bernilai ribuan dolar terus berkembang hingga puluhan juta dolar dalam beberapa tahun ke depan,” tambah Puntodewi.

Pemberdayaan Perempuan dalam Ekspor

Selain mendorong UMKM secara umum, Kemendag juga memberikan perhatian khusus pada pelaku usaha perempuan. Dalam beberapa sesi business matching, disediakan ruang khusus bagi eksportir wanita agar lebih mudah mendapatkan peluang pasar.

Kegiatan ini telah melibatkan 14 pelaku usaha perempuan dengan produk unggulan berupa makanan dan minuman, batik, serta produk tekstil. Business matching tersebut dilakukan dengan perwakilan perdagangan RI di Swiss, Hungaria, Inggris, dan Malaysia.

“Langkah ini merupakan wujud nyata dukungan Kemendag terhadap peningkatan peran perempuan dalam perdagangan internasional. Kegiatan ini rutin dijadwalkan setiap akhir bulan,” tutup Puntodewi.

UMKM dan Harapan ke Depan

Keberhasilan transaksi hingga US$ 90,90 juta menjadi titik terang bahwa UMKM Indonesia dapat terus tumbuh menjadi pemain penting di perdagangan global. Capaian ini tidak hanya mencerminkan ketangguhan pelaku usaha, tetapi juga menunjukkan potensi besar yang dimiliki produk dalam negeri untuk menguasai pasar internasional.

Dengan dukungan pemerintah, lembaga keuangan, serta mitra global, UMKM Indonesia diharapkan semakin percaya diri untuk memperluas ekspor. Ke depan, bukan tidak mungkin angka transaksi akan melampaui ratusan juta dolar, membawa dampak positif pada perekonomian nasional.

Terkini