JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus mendorong pendalaman pasar keuangan melalui peningkatan volume transaksi dan pembentukan harga yang lebih kredibel.
Fokus utama diarahkan pada transaksi repo dan Overnight Index Swap (OIS) berbasis suku bunga acuan INDONIA. Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menjelaskan bahwa peluncuran matchmaking OIS memfasilitasi pencocokan transaksi antarbank.
Proses ini membantu harga terbentuk lebih efisien dan meningkatkan interaksi pasar secara lancar. OIS merupakan transaksi swap yang mempertukarkan aliran bunga tetap dan mengambang, dihitung dengan basis bunga harian.
Mekanisme ini penting untuk memperkuat suku bunga acuan rupiah dan menjadi referensi utama dalam transaksi pasar uang.
Peran INDONIA dan Price Discovery
INDONIA atau Indonesia Overnight Index Average mencerminkan rata-rata bunga pinjaman antarbank tanpa agunan. Instrumen ini menjadi acuan bagi transaksi OIS, mendukung pembentukan harga yang akurat dan forward looking.
Matchmaking OIS juga memfasilitasi price discovery. Penawaran bid/ask dari pelaku pasar dicocokkan sesuai metode yang ditetapkan BI, sehingga referensi suku bunga tercipta secara transparan dan dapat dipercaya.
Penguatan pasar uang melalui INDONIA diharapkan meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter. Dengan acuan yang jelas, instrumen OIS dapat mencerminkan ekspektasi pasar sekaligus memperkuat kestabilan ekonomi.
Stabilitas Nilai Tukar dan DNDF
Selain pasar uang, BI memperkuat pasar valuta asing melalui Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dan FX Swap. DNDF adalah kontrak lindung nilai valas yang diselesaikan dalam rupiah, tanpa penyerahan fisik mata uang, sehingga mendukung stabilitas nilai tukar.
FX Swap adalah transaksi kombinasi jual-beli valas dengan dua tanggal berbeda, yaitu spot dan forward. Transaksi ini melengkapi instrumen DNDF, menjaga likuiditas pasar, dan mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar.
Pendekatan ini membantu pelaku pasar melakukan hedging, sementara Bank Indonesia mengatur referensi kurs JISDOR dan kurs acuan non-USD/IDR. Keduanya menjadi tolok ukur penting bagi penguatan pasar valas domestik.
Kinerja Positif dan Harapan BI
Hingga Agustus 2025, rata-rata harian transaksi DNDF tercatat sebesar US$212 juta, meningkat sepuluh kali lipat dibanding awal penerapannya pada 2018. Angka ini mencerminkan penetrasi pasar yang semakin dalam dan dukungan sistem keuangan yang lebih kuat.
Destry menekankan bahwa pencapaian ini masih perlu ditingkatkan. BI tidak bisa bekerja sendiri, sehingga sinergi dengan pelaku pasar dan lembaga keuangan lain menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
Dengan strategi yang tepat, BI optimistis pasar uang dan valas akan lebih likuid, harga instrumen lebih kredibel, dan transmisi kebijakan moneter berjalan lebih efektif. Langkah ini juga diharapkan memperkuat kepercayaan investor dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.