Modernisasi Armada Laut TNI AL Jadi Warisan Prabowo

Jumat, 03 Oktober 2025 | 15:45:22 WIB
Modernisasi Armada Laut TNI AL Jadi Warisan Prabowo

JAKARTA - HUT ke-80 TNI diwarnai parade laut spektakuler yang menunjukkan kemajuan modernisasi armada TNI Angkatan Laut (AL). Presiden RI Prabowo Subianto, yang pernah menjabat Menteri Pertahanan, menyaksikan langsung sailing pass atau parade kapal perang di Teluk Jakarta, Kamis 2 Oktober 2025.

menegaskan hasil program modernisasi besar-besaran yang dilaksanakan pada masa jabatannya.

Presidential Inspection dan Kehadiran Petinggi TNI

Rangkaian acara “Presidential Inspection” dipimpin dari KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992, diikuti oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta sejumlah menteri. Tak ketinggalan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, KSAL Laksamana Muhammad Ali, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, dan KSAU Marsekal Tonny Harjono turut hadir untuk menyaksikan kekuatan laut nasional.

Parade laut tahun ini menampilkan 51 kapal dari berbagai satuan TNI AL dan unsur instansi lain, termasuk Bakamla, Basarnas, hingga kapal nelayan. Menarik perhatian publik adalah hadirnya dua kapal baru yang pengadaannya dimulai saat Prabowo masih menjabat Menhan, yakni KRI Belati-622 dan KRI Brawijaya-320.

Kapal Baru dan Teknologi Modern

KRI Belati-622 menjadi sorotan sebagai kapal TNI AL pertama yang mengadopsi hybrid propulsion system, kombinasi antara propeller dan water jet. Sementara KRI Brawijaya-320, yang tiba di Surabaya bulan lalu, memimpin parade laut. Dengan panjang 143 meter, awak 160 prajurit, kecepatan hingga 32 knot, dan daya jelajah 5.000 mil laut, fregat ini tercatat sebagai kapal terbesar di Asia Tenggara.

“Masifnya jumlah kapal yang diturunkan dalam parade ini merupakan buah dari program modernisasi besar-besaran yang dijalankan saat Prabowo menjabat Menteri Pertahanan. Sebanyak 41 kapal TNI AL berhasil dimodernisasi dan diperkuat dalam periode tersebut, sehingga kini Indonesia memiliki armada laut yang lebih kokoh, modern, dan siap menjaga kedaulatan di perairan nasional,” kata seorang pengamat militer.

Prabowo dan Kehormatan Pengabdian

Mengenakan baju safari cokelat muda dan topi biru dongker, Prabowo tampak melambaikan tangan ke arah kapal-kapal yang melintas, menyapa para prajurit yang sedang berlayar. Selain memimpin parade, Presiden juga menganugerahkan tanda kehormatan kepada sejumlah satuan TNI serta memberikan kenaikan pangkat kehormatan kepada 11 perwira.

Dalam sambutannya, Prabowo menekankan pentingnya pengabdian tanpa pamrih dan menjaga kehormatan bangsa. “Jaga terus kehormatan bangsa dan negara, utamakan selalu pengabdian kepada bangsa dan rakyat. Jangan pernah mengkhianati bangsa, negara, dan rakyat Indonesia,” tegas Prabowo.

Warisan Modernisasi TNI AL

Parade laut ini tidak sekadar menjadi perayaan HUT TNI, tetapi juga menandai hasil konkret modernisasi armada laut Indonesia. Dua kapal baru, KRI Belati-622 dan KRI Brawijaya-320, merupakan simbol modernisasi yang menggabungkan teknologi terkini dan kemampuan operasional tinggi. Armada TNI AL kini lebih siap menghadapi tantangan keamanan laut, termasuk patroli, pertahanan, dan operasi gabungan.

Hadirnya kapal dengan teknologi hybrid dan fregat terbesar Asia Tenggara menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat kedaulatan maritim. Modernisasi kapal ini juga menjadi warisan strategis dari era Prabowo sebagai Menhan, yang menekankan penguatan kemampuan TNI AL agar lebih profesional, modern, dan siap operasional.

Pararel dengan Tradisi dan Strategi

Tradisi parade kapal di atas KRI ini pertama kali dilaksanakan pada tahun lalu, saat Prabowo masih menjabat Menhan. Tahun ini, parade menjadi perwujudan kesinambungan program modernisasi sekaligus bentuk apresiasi kepada seluruh prajurit TNI AL.

Selain parade, penyerahan tanda kehormatan dan kenaikan pangkat istimewa menegaskan nilai pengabdian dan loyalitas TNI kepada negara. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menanamkan semangat profesionalisme kepada generasi militer muda.

Signifikansi Strategis

Modernisasi armada laut tidak hanya memperkuat pertahanan nasional tetapi juga menunjukkan posisi strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Kapal-kapal modern seperti KRI Brawijaya-320 meningkatkan kapasitas operasional TNI AL untuk menjaga wilayah laut yang luas dan kaya sumber daya.

Dengan armada yang lebih modern, TNI AL kini mampu melakukan patroli lebih efektif, operasi gabungan, dan respons cepat terhadap ancaman. Hal ini sejalan dengan strategi pertahanan nasional yang menekankan deterrence capability dan kesiapan menghadapi konflik kontemporer di laut.

Parade laut HUT TNI ke-80 bukan sekadar perayaan, tetapi juga cermin keberhasilan modernisasi armada laut TNI AL. Dua kapal baru dan 41 kapal modernisasi menunjukkan warisan nyata dari era Prabowo sebagai Menhan. Presiden Prabowo menekankan pengabdian tanpa pamrih dan kehormatan bangsa, menggarisbawahi bahwa kekuatan militer modern harus sejalan dengan nilai-nilai nasionalisme dan loyalitas kepada rakyat.

Terkini