Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada jeda perdagangan siang hari ini, Senin, 17 Februari 2025, mengalami pelemahan sebesar 0,24 persen atau turun sebanyak 39 poin. Berdasarkan data dari Bloomberg, mata uang Garuda terpantau di level Rp16.212 per dolar AS pada pukul 11.49 WIB. Pelemahan ini menambah tekanan pada rupiah yang selama beberapa waktu terakhir terbelenggu oleh fluktuasi pasar global.
Namun, di tengah situasi ini, pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi memberikan optimisme bahwa pasar akan kembali bergairah pada pekan ini. "Ada sejumlah sentimen positif yang bisa mendorong penguatan rupiah," ujarnya. Dua faktor kunci yang diidentifikasi Ibrahim termasuk ekspektasi bahwa rencana pengenaan tarif oleh Presiden AS Donald Trump tidak akan berlaku hingga April 2025. Ibrahim menambahkan, "Kebijakan Trump ini memberikan lebih banyak waktu untuk menghindari perang dagang."
Lebih lanjut, Ibrahim juga menunjukkan adanya kemungkinan kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina yang dapat membawa dampak positif terhadap fundamental ekonomi global. "Kesepakatan damai ini akan membuat kondisi fundamental ekonomi kembali normal," ujar Ibrahim dalam keterangannya pada pekan lalu, 14 Februari 2025. Harapan bergulir bahwa stabilitas geopolitik akan memberikan angin segar bagi pergerakan pasar mata uang, termasuk rupiah.
Sementara itu, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah di beberapa bank besar nasional menunjukkan variasi harga yang cukup signifikan. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 10.59 WIB menetapkan harga beli dolar AS di Rp16.205 dan harga jual di Rp16.225 berdasarkan e-rate. Untuk transaksi TT Counter, harga beli dan jual dolar AS ditetapkan masing-masing sebesar Rp16.055 dan Rp16.355 pada pukul 08.01 WIB.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga mencatat pergerakan serupa. Pada pukul 12.00 WIB, BRI menetapkan harga beli dan jual dolar AS masing-masing di level Rp16.200 dan Rp16.223 untuk e-rate. Kurs beli dan jual dolar AS pada TT Counter ditetapkan di Rp16.110 dan Rp16.310. Sementara, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memberikan harga beli dolar AS sebesar Rp16.185 dan harga jual Rp16.225 untuk special rate pada pukul 09.40 WIB.
Demikian pula, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatat harga beli dolar AS di Rp16.205 dan harga jual di Rp16.225 berdasarkan special rates pada pukul 11.50 WIB. Berdasarkan TT Counter di waktu yang sama, BNI menetapkan harga dolar AS untuk beli di Rp16.050 dan jual di Rp16.350.
Keadaan nilai tukar ini menunjukkan dinamika pasar yang terus bergerak, mempengaruhi strategi bisnis dan ekonomi domestik. Analis keuangan berharap bahwa sentimen positif dari kebijakan perdagangan AS dan perbaikan situasi geopolitik dapat membawa perubahan pada pergerakan nilai tukar dalam beberapa minggu mendatang.
Para pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan global yang bisa mempengaruhi volatilitas mata uang. Stabilitas dan optimisme pasar diharapkan bisa menjadi katalisator bagi pemulihan nilai tukar rupiah. "Kami berharap dengan perkembangan positif ini, pasar valuta asing akan memasuki periode stabil dan cenderung menguat," tegas Ibrahim Assuaibi.
Dengan berbagai faktor eksternal yang ikut mempengaruhi, pelaku pasar dan masyarakat terus mencermati pergerakan kebijakan ekonomi baik dari dalam maupun luar negeri. Diharapkan, langkah-langkah kebijakan yang diambil dapat semakin memperkuat posisi rupiah di pasar global, menciptakan kondisi ekonomi yang lebih stabil dan menguntungkan bagi semua pihak.