Bank Mandiri Borong Saham

Eksekutif Bank Mandiri Borong Saham, Investasi di Tengah Dinamika Pasar

Eksekutif Bank Mandiri Borong Saham, Investasi di Tengah Dinamika Pasar
Eksekutif Bank Mandiri Borong Saham, Investasi di Tengah Dinamika Pasar

Jakarta – Di tengah gejolak pasar saham yang kadang tak menentu, dua eksekutif terkemuka dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membuat langkah berani dengan memborong saham perusahaan mereka. Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri, Alexandra Askandar, bersama Direktur Kepatuhan dan SDM, Agus Dwi Handaya, melakukan pembelian saham di awal Februari sebagai strategi investasi jangka panjang, Senin, 17 Februari 2025.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip oleh swa.co.id, keduanya menegaskan bahwa transaksi ini murni untuk tujuan investasi. "Tujuan dari transaksi untuk investasi," tandas Alexandra dan Agus, menekankan komitmen mereka terhadap pertumbuhan dan stabilitas perusahaan.

Detail Transaksi Pembelian Saham

Pada 10 Februari 2025, Agus Dwi Handaya memulai aksinya dengan membeli 800 ribu lembar saham BMRI dengan harga per lembar sebesar Rp5.000. Dengan transaksi ini, Agus meningkatkan kepemilikan sahamnya dari 14,64 juta lembar atau 0,01569% menjadi 15,44 juta lembar saham atau setara 0,01655%. Persentase saham yang diperdagangkan memang relatif kecil, yaitu 0,00086%, namun menunjukkan keyakinan Agus terhadap prospek Bank Mandiri.

Sehari setelahnya, Alexandra Askandar menyusul dengan melakukan pembelian bertahap pada 11 Februari 2025. Ia membeli 310 ribu lembar saham, dimulai dengan 2.000 lembar di harga Rp4.870, kemudian 108 ribu lembar, dan melanjutkan dengan pembelian 200 ribu lembar saham, semuanya dalam satu hari transaksi. Sebelum transaksi ini, Alexandra telah memiliki 14,51 juta lembar saham yang sekarang bertambah seiring dengan langkah investasi terbarunya.

Investasi Rp5,5 Miliar sebagai Bukti Kepercayaan

Kombinasi transaksi ini melibatkan alokasi dana cukup signifikan yaitu sekitar Rp5,5 miliar. Keputusan keduanya membeli saham di perusahaan mereka sendiri di tengah ketidakpastian ekonomi global mencerminkan optimisme terhadap kinerja masa depan Bank Mandiri. Harapan pertumbuhan bank dan keinginan untuk berkontribusi lebih dari sudut pandang kepemilikan pribadi mungkin menjadi faktor pendorong utama.

Kondisi Kepemilikan Saham Bank Mandiri

Penyerapan saham oleh eksekutif senior memperkaya dinamika pergerakan saham BMRI yang masih didominasi oleh Negara Republik Indonesia sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan 48,53 miliar lembar saham atau sekitar 52%. Selain itu, Indonesia Investment Authority (INA) memegang sekitar 7,46 miliar lembar saham atau setara dengan 8% dari total saham. Ini menunjukkan bahwa bagian terbesar dari saham BMRI masih dalam tangan institusi strategis yang memainkan peran penting dalam peta keuangan nasional.

Prospek dan Harapan di Masa Depan

Langkah investasi oleh petinggi Bank Mandiri ini tidak hanya menunjukkan keyakinan pribadi mereka terhadap pertumbuhan perusahaan, tetapi juga memberikan dorongan moral bagi investor lainnya. Dengan kepercayaan diri yang tinggi dari jajaran eksekutif senior, para investor diharapkan dapat melihat komitmen jangka panjang yang mengarah pada soliditas fundamental perusahaan. Alexandra dan Agus, dengan tindakan strategis mereka, seolah-olah menyampaikan pesan kuat mengenai potensi masa depan dan stabilitas Bank Mandiri di tengah tantangan ekonomi saat ini.

Dengan investasi di saham ini, tidak hanya mencerminkan keyakinan pribadi mereka pada keberlanjutan bisnis Bank Mandiri, tetapi juga diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap persepsi investor serta dinamika pergerakan saham di pasar bursa. Tindakan ini tentunya dapat memberikan pandangan positif dan motivasi bagi para pelaku pasar untuk tetap optimis terhadap prospek investasi di sektor perbankan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index