Jakarta - Sebanyak 40 orang jamaah umroh asal Makassar menghadapi penundaan kepulangan ke Tanah Air setelah pesawat Garuda Indonesia yang mereka tumpangi mengalami masalah teknis. Pesawat yang seharusnya membawa mereka dari Jeddah ke Makassar ini terpaksa ditahan karena ditemukan kerusakan pada salah satu komponennya, yang mengharuskan perbaikan sebelum penerbangan dapat dilanjutkan, Selasa, 18 Februari 2025.
Kerusakan Komponen, Pengiriman dari Jakarta
Menurut informasi yang beredar, kerusakan terjadi pada komponen penting pesawat, yang untuk memperbaikinya diperlukan pengiriman suku cadang dari Jakarta ke Jeddah. Hal ini menyebabkan proses perbaikan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan semula.
"Kabarnya ada komponen pesawat yang rusak, dan komponen itu harus dibawa dari Jakarta ke Jeddah," ujar Andi Kaimuddin, salah satu jamaah umroh, saat diwawancarai oleh Kaidah.id pada Selasa, 18 Februari 2025.
Penundaan yang Menguras Waktu dan Kesabaran
Para jamaah terpaksa menunggu selama dua hari di Bandara Internasional King Abdulaziz. Situasi ini diperparah dengan ketidakpastian jadwal keberangkatan, yang membuat banyak jamaah merasa cemas dan lelah. Setelah 10 jam menunggu di bandara, pihak maskapai akhirnya memutuskan untuk memindahkan para jamaah ke hotel menggunakan enam unit bus yang disediakan.
"Seharusnya kami sudah berada di Makassar sejak kemarin," keluh Andi Kaimuddin, mengungkapkan rasa kecewa dan lelahnya akibat penundaan ini.
Tindakan Garuda Indonesia untuk Mengatasi Situasi
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian mengenai waktu keberangkatan jamaah umroh tersebut. Pihak Garuda Indonesia tengah bekerja keras memperbaiki kerusakan pada pesawat dan berupaya menyelesaikan perbaikan secepat mungkin agar penerbangan dapat segera beroperasi dengan aman.
Dalam pernyataannya, pihak maskapai menegaskan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama, dan mereka meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat gangguan teknis ini. “Kami menyesal atas ketidaknyamanan ini dan berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini secepat mungkin. Keselamatan dan kenyamanan penumpang adalah prioritas utama kami,” ujar juru bicara Garuda Indonesia.
Dukungan dari Konsulat Indonesia di Jeddah
Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah telah berkoordinasi dengan pihak maskapai dan otoritas setempat untuk memastikan para jamaah mendapatkan fasilitas yang memadai selama menunggu perbaikan pesawat. "Kami telah menghubungi pihak maskapai dan memastikan para jamaah ditempatkan di hotel yang layak dan mendapatkan bantuan yang mereka perlu," ungkap seorang perwakilan dari KJRI Jeddah.
Harapan dan Doa dari Tanah Air
Di Makassar, keluarga para jamaah terus berdoa dan berharap agar kepulangan sanak saudara mereka segera terlaksana. Kabar penundaan ini tentunya membawa kekhawatiran, namun mereka tetap percaya bahwa permasalahan ini akan segera diatasi dan jamaah dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat.
Sebagai salah satu maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut kepada publik mengenai langkah-langkah yang diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan. Kejadian ini, meskipun menimbulkan ketidaknyamanan, mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dalam setiap aspek perjalanan udara. Dalam dunia penerbangan, kesiapan dan langkah cepat dalam mengatasi masalah teknis merupakan kunci untuk menjaga kepercayaan pelanggan.
Sampai saat ini, semua pihak yang terlibat terus berupaya menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa seluruh jamaah umroh dapat kembali ke Makassar secepat mungkin. Pihak Garuda Indonesia dan KJRI Jeddah akan terus berkoordinasi untuk mengawal proses ini hingga tuntas.