JAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang resmi menyatakan komitmennya dalam menjadikan Orang Utan Haven, yang terletak di Kecamatan Pancur Batu, sebagai salah satu destinasi wisata edukasi unggulan di Sumatera Utara. Tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai kawasan konservasi satwa langka, namun juga ditujukan sebagai pusat pembelajaran lingkungan yang terbuka untuk masyarakat umum, terutama pelajar.
Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan, menegaskan pentingnya keberadaan Orang Utan Haven sebagai simbol kepedulian terhadap kelestarian orang utan, sekaligus potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata daerah. Dalam kunjungannya ke lokasi konservasi tersebut, Asri Ludin menyampaikan optimismenya terhadap masa depan kawasan ini. “Saya berharap Orang Utan Haven ini tidak hanya dikenal di website Kabupaten Deliserdang, tapi juga Provinsi Sumatera Utara. Ini bisa menjadi salah satu yang terbaik,” ujar Asri Ludin Tambunan saat didampingi Wakil Bupati Lomlom Suwondo dan sejumlah pejabat pemkab.
Kawasan Konservasi Bernilai Edukasi
Orang Utan Haven merupakan kawasan yang dirancang sebagai tempat rehabilitasi bagi orang utan yang tidak memungkinkan untuk dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. Tempat ini berdiri di atas sejumlah pulau buatan dengan desain yang memperhatikan keamanan dan kenyamanan satwa, serta terbuka untuk dikunjungi oleh publik sebagai sarana edukasi lingkungan hidup.
Konsep yang diusung pengelola tidak hanya fokus pada perawatan dan pemeliharaan orang utan yang sakit atau memiliki keterbatasan, namun juga mendekatkan masyarakat terhadap pentingnya konservasi satwa endemik Indonesia tersebut. “Kita akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan Pemprovsu agar kawasan ini menjadi role model dalam rehabilitasi orang utan,” tegas Asri Ludin.
Program Wisata Edukatif untuk Pelajar
Salah satu langkah konkret yang sedang disiapkan Pemkab Deliserdang adalah pengembangan paket wisata edukatif yang menyasar kalangan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP hingga SMA. Dengan pendekatan langsung di lapangan, siswa akan mendapatkan pemahaman nyata mengenai isu konservasi dan pelestarian satwa liar.
Konsep ini juga dinilai sejalan dengan semangat pendidikan karakter serta upaya meningkatkan literasi lingkungan hidup sejak dini di kalangan generasi muda.
Kolaborasi dengan DPR RI dan Pemerintah Pusat
Upaya menjadikan Orang Utan Haven sebagai destinasi wisata unggulan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Asri Ludin memberikan apresiasi kepada anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara, Dr. Sofyan Tan, yang turut berperan dalam pemberdayaan masyarakat sekitar melalui pembukaan lahan pertanian di sekitar area konservasi. “Ini langkah konkret yang bisa dicontoh para pengusaha lain, agar kemajuan ekonomi masyarakat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan,” ungkap Bupati Deliserdang.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, legislatif, pelaku usaha dan masyarakat menjadi kunci dalam pengembangan kawasan wisata berbasis konservasi yang berkelanjutan. Model sinergi ini dinilai dapat menjadi acuan nasional dalam pengelolaan destinasi wisata edukatif.
Dampak Ekonomi dan Lingkungan Bagi Masyarakat Sekitar
Kehadiran Orang Utan Haven tidak hanya memberikan manfaat dari sisi konservasi dan pendidikan, tetapi juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. Pengelolaan kawasan ini telah melibatkan warga sekitar dalam berbagai aktivitas pendukung seperti pertanian, penyediaan jasa wisata, kuliner, hingga kerajinan tangan berbasis lingkungan.
Langkah ini dipandang sebagai pendekatan community-based tourism, di mana masyarakat bukan hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga pelaku utama dalam upaya konservasi dan pengembangan wisata.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir sejumlah pejabat dari lingkungan Pemkab Deliserdang seperti Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs. Hendra Wijaya, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Rachmadsyah ST, Kepala Dinas SDABMBK Janso Sipahutar ST MT, Plt Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Suparno MSP, Plh Kepala Dinas Budporapar Eko Sapriadi MAP, Kepala Dinas P3AP2KB Dr. Dra. Miska Gewasari MM, serta Camat Pancur Batu.
Kehadiran para pejabat ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendorong percepatan pembangunan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata prioritas.
Potensi Besar Jadi Wisata Unggulan Sumatera Utara
Secara geografis, Kecamatan Pancur Batu berada di wilayah strategis yang menjadi penghubung antara Kota Medan dan kawasan pariwisata pegunungan di Kabupaten Karo, seperti Berastagi. Hal ini menjadikan posisi Orang Utan Haven sangat ideal untuk dikembangkan sebagai bagian dari paket wisata lintas daerah di Sumatera Utara.
Dengan sentuhan profesional dalam manajemen destinasi, serta promosi yang masif melalui platform digital dan media sosial, bukan tidak mungkin kawasan ini akan menjadi ikon baru wisata edukasi di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Langkah Pemkab Deliserdang dalam menjadikan Orang Utan Haven sebagai destinasi wisata edukatif bukan hanya mencerminkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi model integrasi antara konservasi, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan dukungan lintas sektor dan pelibatan masyarakat, kawasan ini diharapkan mampu menjadi inspirasi nasional dalam pengelolaan wisata berbasis konservasi. “Kami ingin wisata ini bukan sekadar tempat rekreasi, tapi juga tempat belajar yang menyentuh hati dan membuka wawasan tentang pentingnya melindungi alam,” pungkas Asri Ludin Tambunan.