BiosfeRun

BiosfeRun 2025 Angkat Pariwisata Hijau Indonesia ke Dunia

BiosfeRun 2025 Angkat Pariwisata Hijau Indonesia ke Dunia
BiosfeRun 2025 Angkat Pariwisata Hijau Indonesia ke Dunia

JAKARTA - Upaya memperkuat pariwisata hijau di Indonesia terus dilakukan melalui berbagai inovasi. Salah satunya ditunjukkan oleh Badan Otorita Borobudur (BOB) yang bersiap menggelar ajang lari lintas alam bertajuk BiosfeRun 2025. 

Event ini tidak hanya menjadi ajang olahraga semata, tetapi juga wadah untuk menggaungkan kesadaran lingkungan sekaligus meningkatkan eksposur global pariwisata Indonesia.

Acara ini akan berlangsung pada 19 Oktober 2025 di kawasan Perbukitan Menoreh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih bukan tanpa alasan. Kawasan Menoreh telah ditetapkan UNESCO sebagai cagar biosfer, sehingga menjadi representasi nyata sinergi antara pelestarian alam, olahraga, dan pemberdayaan masyarakat.

Target Peserta dan Kategori Lomba

Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin, mengungkapkan bahwa BiosfeRun 2025 menargetkan 1.500 peserta, baik pelari nasional maupun internasional. Tiga kategori jarak disiapkan: 7 kilometer, 15 kilometer, dan 30 kilometer dengan lintasan yang dirancang menantang.

“Dengan kehadiran pelari nasional dan internasional, BiosfeRun diharapkan dapat meningkatkan eksposur global pariwisata Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi desa-desa penyangga di sekitar venue, serta mempromosikan dan mengedepankan kearifan lokal dalam pengelolaan pariwisata,” jelas Agustin di Yogyakarta, Kamis.

Mengusung semangat Protect Nature, Empower Communities, acara ini menekankan tiga pilar utama: pelestarian lingkungan, kolaborasi komunitas, dan pemberdayaan ekonomi desa.

Lebih dari Sekadar Lomba

Direktur Pemasaran Pariwisata BOB, Harfiansa Bimatara, menegaskan bahwa ajang ini tidak semata-mata diperuntukkan bagi atlet lari. Lebih dari itu, BiosfeRun 2025 dihadirkan sebagai ruang bersama untuk merayakan alam, budaya, serta kebersamaan masyarakat.

“Melalui partisipasi aktif warga lokal, kami ingin menegaskan bahwa setiap langkah pelari adalah langkah menuju keberlanjutan yang memberi manfaat langsung bagi desa-desa sekitar,” ujar Harfiansa.

Partisipasi warga lokal menjadi kunci agar manfaat ekonomi tidak berhenti di level acara, tetapi benar-benar dirasakan masyarakat penyangga kawasan Borobudur Highland.

Kolaborasi Hijau dengan Mitra Strategis

Salah satu hal menarik dari BiosfeRun 2025 adalah keterlibatan mitra strategis dalam mendorong gerakan berkelanjutan. Race Director BiosfeRun, Rostian Gamanda, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya menggandeng berbagai mitra untuk mengurangi jejak karbon.

“Bersama Erafone melalui kampanye Jaga Bumi, peserta bakal diajak mendaur ulang sampah elektronik dengan memasukkannya ke drop box yang tersedia di venue,” ungkap Rostian.

Tidak hanya itu, BOB juga bekerja sama dengan Bank Sampah DIY untuk mengelola sampah selama acara. Jersey bekas dan sampah lain akan didaur ulang menjadi produk upcycle yang bernilai ekonomis. Upaya ini menegaskan bahwa event olahraga juga bisa menjadi sarana edukasi lingkungan sekaligus memberi dampak nyata bagi ekonomi sirkular.

Dampak terhadap Pariwisata dan Ekonomi Lokal

BOB berharap kehadiran ajang ini mampu mengangkat citra pariwisata Indonesia ke kancah global. Perbukitan Menoreh yang indah dan menantang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, terutama pencinta olahraga berbasis alam.

Dengan masuknya peserta dan wisatawan ke Kulon Progo, ekonomi desa-desa sekitar juga diperkirakan ikut terdongkrak. Mulai dari sektor kuliner, penginapan, hingga produk UMKM lokal akan mendapatkan eksposur lebih luas.

Agustin menekankan bahwa pariwisata berkelanjutan kini menjadi tren global, dan Indonesia perlu menegaskan posisinya melalui event-event berbasis alam seperti BiosfeRun.

Ruang Edukasi dan Pelestarian

Lebih dari sekadar kompetisi olahraga, BiosfeRun 2025 diharapkan menjadi ruang edukasi tentang pentingnya melestarikan lingkungan. Kawasan Menoreh yang masuk cagar biosfer dunia menyimpan pesan kuat tentang bagaimana manusia dan alam harus hidup berdampingan secara harmonis.

Konsep ini sejalan dengan prinsip pariwisata hijau yang mengutamakan keberlanjutan, partisipasi masyarakat, dan pelestarian ekosistem. BiosfeRun menjadi contoh nyata bagaimana sebuah event olahraga bisa dirancang tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga membawa pesan besar bagi masa depan bumi.

Menyatukan Olahraga, Alam, dan Budaya

Dengan berbagai rangkaian program yang dihadirkan, BiosfeRun 2025 semakin menegaskan dirinya sebagai ajang yang unik. Tidak hanya menyatukan olahraga dan alam, tetapi juga menghadirkan nuansa budaya lokal melalui partisipasi masyarakat sekitar.

Sebagaimana dikatakan Agustin, integrasi antara olahraga, pelestarian alam, pemberdayaan masyarakat, serta promosi pariwisata berkelanjutan adalah visi utama BOB melalui acara ini.

Dengan semangat tersebut, BiosfeRun 2025 bukan hanya sekadar lomba lari, melainkan juga simbol komitmen Indonesia menuju pariwisata yang lebih hijau, inklusif, dan mendunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index