JAKARTA - Pelantikan kepengurusan baru BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Selatan periode 2025–2028 menjadi awal dari langkah besar organisasi tersebut dalam menjawab tantangan ekonomi dan sosial di wilayahnya.
Momentum yang berlangsung pada Senin 6 Oktober 2025 ini bukan sekadar seremonial, melainkan titik awal komitmen HIPMI Jaya Jakarta Selatan untuk menghadirkan program konkret yang memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Ketua Panitia Rakernas, Halvin Akbar, menegaskan bahwa keberagaman yang dimiliki HIPMI bukan penghalang, melainkan kekuatan yang dapat menyatukan. “Perbedaan bukan hambatan, namun jembatan untuk HIPMI Jaya Jakarta Selatan bersinergi,” ujarnya.
Tiga Nilai Utama: Harmonis, Kebermanfaatan, dan Inklusif
Ketua Umum BPC HIPMI Jaya Jakarta Selatan yang baru dilantik, Dzaki Adinda Husna, memaparkan visi strategis yang akan menjadi landasan kerja organisasi selama empat tahun ke depan. Menurutnya, kepemimpinan yang baru akan berpegang pada tiga nilai fundamental: harmonis, kebermanfaatan, dan inklusif.
Dzaki menegaskan bahwa pelantikan bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang. Ia menekankan pentingnya langkah nyata pasca-pelantikan. “HIPMI tidak boleh berhenti pada simbol pelantikan, melainkan harus segera bergerak menghadirkan program konkret,” tegasnya.
Program Strategis untuk Ekonomi Daerah
Berbagai inisiatif telah dipersiapkan sebagai implementasi dari visi baru HIPMI Jaya Jakarta Selatan. Program-program tersebut tidak hanya menyasar anggota HIPMI, tetapi juga dirancang untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kuat dan inklusif di wilayah Jakarta Selatan.
Creative Circle – Platform yang akan mempertemukan para pelaku ekonomi kreatif agar saling berkolaborasi dan mengembangkan inovasi.
Miners 101 – Program yang menjembatani industri pertambangan dengan sektor lain untuk menciptakan peluang bisnis lintas sektor.
Made in Jaksel – Sebuah konsorsium yang mengintegrasikan berbagai produk wirausaha lokal agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Jakprenship – Wadah lintas industri untuk berbagi peluang usaha sekaligus memperkuat jejaring bisnis antar pelaku usaha.
Selain itu, Dzaki mengungkapkan rencana kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk membuka lapangan kerja baru, termasuk bagi penyandang disabilitas. “Pelantikan ini hanya awal. Kita tidak bisa hanya meminta manfaat. Justru kita harus lebih dulu memberi manfaat kepada masyarakat, baru kita pantas menerima hasilnya,” tambah Dzaki.
Tantangan Pengangguran dan Perputaran Ekonomi
Ketua Umum BPD HIPMI Jaya, Ryan Haroen, turut mengingatkan pentingnya peran HIPMI dalam menyelesaikan persoalan sosial-ekonomi, khususnya masalah pengangguran. Data menunjukkan terdapat lebih dari 80.000 pengangguran di wilayah Jakarta Selatan yang memerlukan solusi nyata.
“Perputaran uang di tingkat kabupaten dan kota bisa mencapai Rp400 miliar per bulan, yang seharusnya dapat dimaksimalkan untuk menggerakkan roda ekonomi,” jelas Ryan. Ia menambahkan bahwa HIPMI harus menjadi garda terdepan dalam membantu usaha kecil dan menengah yang tengah tertekan, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
Dorongan dari Pengurus Pusat dan Pemerintah
Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari, menyampaikan ucapan selamat kepada kepengurusan baru sekaligus memberikan pesan penting agar HIPMI Jaya Jakarta Selatan dapat melahirkan program yang berdampak. “Program HIPMI bukan hanya menguntungkan anggota, tetapi juga harus memberikan manfaat untuk masyarakat luas. Saya harap semua BPC dapat melahirkan program yang berdampak,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menyoroti potensi besar pengusaha muda dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini, pertumbuhan UMKM nasional berada pada kisaran 3,07–3,08%, dengan target ambisius mencapai 7% pada 2029.
Maman menekankan pentingnya membangun kepercayaan dengan institusi keuangan dan memanfaatkan jejaring HIPMI untuk memperluas akses pendanaan. “Keberhasilan seseorang terbukti ketika ia mampu meninggalkan legacy yang bermanfaat bagi generasi berikutnya. Saya berharap Dzaki bukan hanya menjadi ketua untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh anggota BPC HIPMI Jaya Jakarta Selatan,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut Maman, saat ini tengah menyiapkan affirmative action berupa regulasi yang berpihak pada pengusaha muda, khususnya dalam akses pembiayaan, pendanaan, dan pelatihan. “Silakan tunggu perkembangan lebih lanjut. Yang jelas, pemerintah mendukung penuh HIPMI untuk tumbuh di semua lini usaha,” tegasnya.
Harapan Besar dari Babak Baru HIPMI Jaksel
Pelantikan pengurus baru HIPMI Jaya BPC Jakarta Selatan periode 2025–2028 menjadi momentum penting bagi dunia kewirausahaan muda di wilayah tersebut. Dengan visi yang jelas, program yang terarah, dan dukungan kuat dari berbagai pihak, HIPMI diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Lebih dari sekadar wadah pengusaha muda, HIPMI dituntut untuk menjadi solusi nyata atas berbagai persoalan ekonomi, seperti pengangguran, keterbatasan akses modal, dan rendahnya daya saing UMKM. Melalui kolaborasi, inovasi, dan semangat inklusif, HIPMI Jaya Jakarta Selatan optimistis dapat menghadirkan perubahan yang nyata.
Babak baru ini bukan hanya tentang regenerasi kepemimpinan, melainkan juga tentang komitmen untuk memberi manfaat lebih luas kepada masyarakat. Dengan langkah konkret yang akan dijalankan, HIPMI Jaya Jakarta Selatan siap menjadikan periode empat tahun ke depan sebagai era pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi semua pihak.