Bursa Asia Berpotensi Menguat Didukung Optimisme Politik Jepang

Senin, 06 Oktober 2025 | 12:13:04 WIB
Bursa Asia Berpotensi Menguat Didukung Optimisme Politik Jepang

JAKARTA - Bursa saham Asia diperkirakan akan mengawali perdagangan pekan ini dengan penguatan, didorong oleh kemenangan politisi pro-stimulus Sanae Takaichi dalam pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang.

Ekspektasi pasar menilai kebijakan fiskal ekspansif Takaichi akan menjadi katalis positif bagi saham-saham berbasis permintaan domestik, khususnya di Tokyo. Nilai tukar yen Jepang melemah sekitar 1,4 persen mendekati level psikologis 150 terhadap dolar AS, nyaris menyentuh rekor terendah terhadap euro.

Futures indeks Nikkei di Chicago Mercantile Exchange melonjak lebih dari 4 persen, mencerminkan optimisme investor terhadap potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di bawah kepemimpinan Takaichi.

Kenaikan harga minyak juga turut memperkuat sentimen pasar setelah OPEC+ menyepakati tambahan pasokan 137.000 barel per hari, lebih lambat dibanding peningkatan sebelumnya, sehingga menambah stabilitas di pasar energi global.

Prediksi Kebijakan Fiskal Takaichi

Sanae Takaichi akan menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang, menggantikan prediksi pasar yang sebelumnya menilai Shinjiro Koizumi lebih mungkin menjabat.

Takaichi mendorong kebijakan fiskal ekspansif dan dalam survei baru-baru ini menyatakan bahwa Bank of Japan sebaiknya mempertahankan suku bunga saat ini.

Meskipun ekspektasi pertumbuhan meningkat, ada kekhawatiran terkait potensi peningkatan pasokan obligasi dan berkurangnya peluang kenaikan suku bunga BOJ bulan ini.

Anna Wu, analis strategi investasi lintas aset, menilai kemenangan Takaichi bisa menjadi kejutan positif bagi pasar saham, dengan imbal hasil obligasi jangka panjang berpotensi naik sedikit, namun volatilitas pasar tetap terbatas.

Pergerakan Pasar Asia Lainnya

Di kawasan Asia lainnya, kontrak berjangka menunjukkan saham Australia berpotensi menguat, sedangkan pasar Hong Kong diproyeksikan melemah. Pasar saham China daratan masih tutup untuk libur nasional, sementara pergerakan di Australia kemungkinan terbatas karena libur umum di Sydney.

Selain itu, futures indeks saham AS naik setelah S&P 500 ditutup nyaris stagnan pada perdagangan Jumat, dipengaruhi aksi jual saham teknologi. Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru pada akhir pekan, didorong oleh optimisme terhadap kinerja historis kripto di bulan Oktober, yang sering disebut “Uptober.”

Fokus Investor pada Obligasi dan Euro

Para pelaku pasar Asia juga menyoroti futures obligasi Prancis setelah pengumuman kabinet baru Presiden Emmanuel Macron menuai kritik oposisi. Sebagian besar menteri senior tetap dipertahankan, namun Menteri Keuangan baru Roland Lescure menghadapi tantangan untuk meloloskan anggaran di parlemen yang terpecah.

Di sisi valuta asing, euro melemah pada perdagangan awal pekan di tengah penguatan dolar AS secara luas. Dinamika ini menunjukkan bahwa investor global tetap memperhatikan perkembangan politik dan kebijakan fiskal di berbagai kawasan sebagai faktor utama yang memengaruhi pergerakan pasar keuangan.

Terkini