JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan akan melanjutkan tren penguatan setelah sebelumnya mencatatkan kenaikan moderat.
Meski masih dibayangi tekanan jual, analis menilai ruang kenaikan masih terbuka, terutama jika dukungan dari sejumlah sektor utama tetap terjaga.
IHSG pada perdagangan terakhir menguat 0,36% ke posisi 8.169. Namun, tekanan jual di beberapa saham unggulan masih terasa. Analis memperkirakan indeks akan bergerak menguji rentang 8.200–8.302 pada perdagangan hari ini, dengan potensi rebound di tengah pergerakan pasar yang dinamis.
Peluang Penguatan IHSG dan Pola Gelombang Teknis
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menjelaskan bahwa posisi IHSG saat ini sedang membentuk bagian dari wave [v] dari wave 5 pada label hitam, yang berpeluang membawa indeks menguji level 8.260–8.302.
“Namun, pada label merah, IHSG diperkirakan sedang membentuk wave (c) dari wave [iv] menuju rentang 8.064–8.120,” ujar Herditya
Ia menambahkan, pergerakan IHSG hari ini akan berada di level support 8.099 dan 8.022, serta resistance 8.217 dan 8.260. Dalam pandangan teknikal, area tersebut menjadi titik krusial bagi arah pergerakan indeks menjelang akhir pekan.
Sementara itu, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas di kisaran 8.070–8.217, sejalan dengan sentimen positif global dan aktivitas beli selektif pada sejumlah saham berfundamental baik.
Saham Pilihan Analis, dari ASSA hingga BUMI
Dalam riset hariannya, Herditya merekomendasikan beberapa saham potensial yang dinilai masih memiliki ruang penguatan teknikal. Di antaranya PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Sementara dari riset Pilarmas Investindo Sekuritas, sejumlah saham lain yang patut dicermati antara lain PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Menurut para analis, kombinasi saham-saham dari sektor konsumer, transportasi, dan energi berpotensi menopang pergerakan IHSG jika terjadi rotasi sektor. Aktivitas beli selektif dapat menjadi strategi bagi investor yang mengincar momentum jangka pendek.
Rekomendasi Teknikal: Strategi Buy on Weakness
Berikut rekomendasi teknikal lengkap dari MNC Sekuritas:
-PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) – Buy on Weakness
Saham ASSA menguat 10,26% ke 860 disertai peningkatan volume pembelian. “Kami memperkirakan posisi ASSA berada pada bagian awal dari wave B dari wave (B),” ujar Herditya.
Buy on Weakness: 805–840
Target Price: 895, 920
Stoploss: di bawah 800
-PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) – Spec Buy
Saham CPIN terkoreksi 0,21% ke 4.750, masih di bawah MA20. “Kami memperkirakan posisi CPIN berada pada bagian dari wave b dari wave (ii),” jelas Herditya.
Spec Buy: 4.710–4.740
Target Price: 4.870, 4.990
Stoploss: di bawah 4.700
-PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) – Buy on Weakness
Saham KLBF turun 0,93% ke 1.060, masih dalam tekanan jual. “Saat ini posisi KLBF diperkirakan berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (B),” ujar Herditya.
Buy on Weakness: 995–1.040
Target Price: 1.140, 1.215
Stoploss: di bawah 985
-PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) – Buy on Weakness
Saham MAPI bergerak datar di 1.175, didukung volume pembelian meski belum mampu menembus MA60. “Posisi MAPI diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [c],” jelasnya.
Buy on Weakness: 1.150–1.175
Target Price: 1.230, 1.270
Stoploss: di bawah 1.135
Analis menegaskan, investor perlu mencermati peluang teknikal di tengah volatilitas pasar. Pendekatan “buy on weakness” menjadi strategi utama dengan disiplin pada batas risiko masing-masing.
Kinerja IHSG dan Sektor Penopang Pasar
IHSG sebelumnya sempat mencapai posisi tertinggi di 8.217,04 dan terendah di 8.153,71. Berdasarkan data RTI, indeks ditutup menguat 0,36% ke 8.169,28, dengan indeks LQ45 naik 0,38% ke 785,36.
Sebanyak 280 saham menguat, 401 saham melemah, dan 119 saham stagnan. Nilai transaksi harian mencapai Rp 28,8 triliun, dengan total volume perdagangan 44,6 miliar saham.
Meski sebagian besar sektor saham sempat melemah, sektor transportasi justru mencatat kenaikan tertinggi 3%, disusul sektor energi yang naik 2,62%, sektor infrastruktur meningkat 2,33%, serta sektor teknologi yang menanjak 0,35%.
Di sisi lain, sektor konsumer siklikal turun 0,44%, industri melemah 0,37%, dan properti terkoreksi 0,28%. Kinerja positif di beberapa sektor utama menjadi sinyal bahwa pasar masih menunjukkan daya tahan di tengah tekanan global.
Dengan kondisi tersebut, analis menilai bahwa arah IHSG selanjutnya akan sangat bergantung pada aliran dana asing dan pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar. Investor diharapkan tetap berhati-hati namun optimistis, dengan fokus pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan potensi rebound jangka pendek.
Catatan Investor
Secara keseluruhan, prospek IHSG hari ini dinilai positif dengan ruang kenaikan terbatas. Dukungan dari saham-saham sektor transportasi, energi, dan konsumer masih menjadi faktor penggerak utama.
Rekomendasi saham seperti ASSA, CPIN, KLBF, dan MAPI dapat menjadi pilihan menarik bagi investor yang menerapkan strategi trading jangka pendek. Namun, disiplin terhadap level stoploss dan pemantauan teknikal tetap menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi dinamika pasar saham yang cepat berubah.